30 Mei 2024 4:55 pm

Pasar Tertua di Kota SOLO, Pasar Gede

Pasar Tertua di Kota SOLO, Pasar Gede
Kota Solo identik sebagai kota yang berbudaya, berkat keberadaan berbagai jenis lokasi warisan peninggalan sejarah. Salah satu lokasi yang banyak dikunjungi tidak hanya oleh warga lokal, namun juga pelancong ialah Pasar Gede. Pasar tradisional yang dikenal dengan nama Pasar Hardjonagoro ini berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Jebres.  Pasar Gede dibangun pada tahun 1927 oleh seorang arsitek asal Belanda, Ir. Herman Thomas Karsten, dan diresmikan pada 12 Januari 1930 oleh Pakubuwono X. Hal ini menjadikan Pasar Gede sebagai pasar tradisional tertua yang ada di Kota Solo. Pasar dengan luas 6.623 meter persegi ini memiliki ragam bangunan yang khas, yakni terdapat kombinasi gaya arsitektur kolonial yang telah beradaptasi dengan arsitektur Jawa.  Mulanya, merupakan lokasi pusat perekonomian pada masa kejayaan Keraton Surakarta. Bahkan sebelum adanya Keraton, pasar ini telah menjadi pusat perdagangan oleh saudagar Tionghoa. Hal ini dibuktikan dari adanya kawasan Pecinan di Kampung Balong dan sebuah kelenteng tua, Tien Kok Sie, di lokasi Pasar Gede. Keunikan yang dapat dijumpai dari Pasar Gede adalah adanya dua bangunan pasar yang berseberangan dan dipisahkan oleh Jalan Sudirman. Masing-masing bangunan yang terdiri dari dua lantai ini memiliki ciri khasnya tersendiri, yaitu bangunan utama banyak dijumpai pedagang yang menjual beragam kebutuhan sehari-hari, seperti sayur-mayur dan bumbu dapur. Sedangkan bangunan satunya menjual berbagai jenis buah-buahan yang berkualitas. Masyarakat juga dapat dengan mudah menjumpai beraneka ragam jajanan pasar khas Solo yang dijajakan di Pasar Gede. Dengan semakin berkembangnya waktu dan agar tidak mengalami ketertinggalan, Pasar Gede beberapa kali telah mengalami pemugaran. Perbaikan yang dilakukan tidak merubah wajah asli dari Pasar Gede. Akan tetapi, hanya memperbarui infrastruktur, merapikan lokasi, dan menambah fasilitas modern, salah satunya fasilitas bagi kaum difabel. Pembaruan ini dimaksudkan sebagai langkah untuk menjadikan Pasar Gede sebagai kawasan wisata yang ikonik di Kota Solo. Langkah modernisasi yang dilakukan terhadap Pasar Gede telah dimanfaatkan secara optimal oleh Pemerintah Kota Surakarta, salah satunya melalui dukungan pelaksanaan lampion hias sebagai perayaan tradisi Imlek yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, Pasar Gede juga memiliki event tahunan Grebeg Sudiroprajan sebagai nilai akulturasi kebudayaan Tionghoa dengan Jawa. Keberadaan dari dua event ini yang pada akhirnya turut menciptakan antusiasme di kalangan masyarakat sehingga berbondong-bondong mengunjungi lokasi ini, terutama bagi kalangan remaja Kota Solo. Oleh karena itu, ketika berkunjung ke Kota Solo jangan lupa untuk singgah di Pasar Gede dan Store Batik Arkanza untuk mencari oleh oleh sepulang berkunjung dari Kota Solo. Yuk, ajak keluarga dan teman untuk datang ke Kota Solo dan berkunjung ke Batik Arkanza!
Blog Post Lainnya