16 Maret 2024 1:00 pm

TRADISI MALAM SELIKURAN, KERATON SURAKARTA GELAR 2 VERSI KIRAB TUMPENG

TRADISI MALAM SELIKURAN, KERATON SURAKARTA GELAR 2 VERSI KIRAB TUMPENG
UMAT Islam mempercayai 10 hari terakhir di bulan Ramadan, khususnya di malam-malam hari ganjil, merupakan peristiwa turunnya lailatul qadar yang disebut lebih mulia dari seribu bulan. Peristiwa datangnya Lailatul Qadar diperingati di berbagai wilayah salah satunya Kota Solo yang diselenggarakan oleh Keraton Kasunanan Surakarta. Biasanya peristiwa yang disebut malam selikuran itu diisi dengan kirab 1.000 tumpeng persis pada 20 Ramadan atau malam ke-21. Sementara di dua terakhir Ramadan ini, keraton tidak menyelenggarakan tradisi tersebut lantaran pandemi covid-19. Tahun ini, malam selikuran kembali digelar pada Jumat (22/4) malam. Istimewanya, malam selikuran kali ini terlaksana dengan dua versi, pertama dari Sinuhun PB XIII dan sesi kedua oleh Lembaga Dewan Adat (LDA). Credit : mediaindonesia.com
Blog Post Lainnya
@2024 batikarkanza.com (TOKO) Inc.