-
-
23 Agustus 2024 7:26 pm

Pandawa Lima, Ikon Kota Solo Baru

Pandawa Lima, Ikon Kota Solo Baru
Kota Solo Baru punya ikon yang bisa bikin wisatawan berdecak kagum. Di sanalah berdiri patung lima patung Pandawa yang gagah dan menjulang tinggi. Wajib diabadikan dalam kamera.Di sekitar Solo, terdapat sebuah kota satelit yang terletak di Kabupaten Sukoharjo. Kota satelit itu bernama Solo Baru. Mungkin banyak yang belum tahu tentang kota ini. Kota Solo Baru lebih tepat dijuluki sebagai "kotanya kaum elit", karena memang bangunan-bangunan di kota satelit ini sangat modern dan terbilang mewah, agak bertolak belakang dengan Kota Solo yang kental akan nuansa Jawa.Pusat kota Solo Baru adalah bundaran Pandawa Lima. Di kawasan ini terdapat perumahan elit yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti beberapa tempat ibadah, Carrefour, Pandawa Water World, Singapore Piaget Academy, Wisma Boga, GOR Pandawa, Eses Fashion Outlet, RS Dr. Oen, Ponpes Al-Azhar, dan juga ada sebuah hotel disini, yaitu Grand Soba Hotel.Ikon pusat Kota Solo Baru itu berupa lima patung yang dikenal dengan Pandawa Lima.  Ornamen lima patung Pandawa tersebut terbuat dari lapisan tembaga hasil karya pematung terkenal asal Pulau Dewata, I Wayan Winten. Kelima patung berdiri megah di bundaran jalan yang menghubungkan Sukoharjo dengan Kota Solo.Tugu yang dilengkapi air mancur, berdiri kokoh di antara lingkar perempatan Solo Baru dan menjadi simbol selamat datang di Kabupaten Sukoharjo.Penataan patung itu menarik karena keempat saudara Pandawa menghadap ke arah Puntodewo yang berdiri gagah di tengah. Posisi Werkudoro di timur, Nakulo di selatan, dan di barat Arjuno serta Sadewo di utara.Pemilihan tokoh Pandawa untuk menghiasi kawasan itu, menurut pengembang Kota Solo Baru,  karena keteladanan Pandawa Lima dalam kehidupan dunia pewayangan, dan untuk mengingatkan kembali akan jati diri masyarakat yang beradab dan berbudi pekerti luhur.Asal usul Pandawa Lima itu dimulai dari kisah Prabu Pandu Dewanata mempunyai dua orang isteri yaitu Dewi Kuntitalibrata dengan Dewi Madrim. Prabu Pandu adalah putra Raden Abiyasa raja dari Astina, sedangkan Dewi Kuntitalibrata adalah putri dari Prabu Kuntibojo raja Mandura, dan Dewi Madrim adalah putri dari Prabu Mandrapati raja Mandraka.Dari perkawinan Pandu dengan Kunti menghasilkan 3 putra yaitu: Puntadewa, Bratasena dan Arjuna, sedangkan dari perkawinannya dengan Madrim menghasilkan 2 putra, yaitu: Nakula dan Sadewa, yang dilahirkan kembar. Tetapi kedua anak kembar ini mulai kecil diasuh oleh ibu Kunti karena ditinggal mati ayah dan ibunya.Ketika mengasuh anak, Kunti tidak pernah membedakan antara satu dengan lainnya, atau antara anak tiri dengan anak kandung yang dididik dengan cinta kasih seorang ibu sampai menjadi dewasa. Kunti adalah pencerminan seorang ibu yang patut diteladani.Kelima anak Prabu Pandu itulah yang disebut dengan PANDAWA yang kini menjadi ikon Kota Solo Baru.
Blog Post Lainnya