-
-
24 Juni 2024 9:09 pm

Sejarah Kebo Bule Keraton Solo, Hewan Klangenan Paku Buwono 2 sejak 1725

Sejarah Kebo Bule Keraton Solo, Hewan Klangenan Paku Buwono 2 sejak 1725
Seekor kebo bule bernama Nyai Apon, keturunan kerbau Kyai Slamet milik Keraton Kasunanan Surakarta, mati pada Kamis (21/7/2022) pagi. Kebo bule berumur 20 tahun itu dikuburkan malam harinya. Dengan matinya Nyai Apon, kebo bule di Alun-alun Kidul tinggal 18 ekor. Kenapa Keraton Kasunanan Surakarta selalu memelihara kebo bule? Dikutip dari laman resmi Perpusnas, kebo bule itu bukan sembarang kerbau. Sebab, hewan ini termasuk pusaka penting milik Keraton Kasunanan Surakarta.
Dalam Babad Solo karya RM Sajid, leluhur kebo bule adalah klangenan atau hewan kesayangan Paku Buwono (PB) II. Saat itu keratonnya masih di Kartasura, sekitar 10 kilometer arah barat keraton yang sekarang.
Menurut pujangga kenamaan Keraton Kasunanan Surakarta, Yosodipuro, leluhur kerbau berkulit putih agak kemerah-merahan itu hadiah untuk PB II dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo. Saat itu PB II baru pulang dari Pondok Tegalsari setelah peristiwa Geger Pacinan yang memporak-porandakan Istana Kartasura. Ceritanya, kebo bule itu dihadiahkan untuk cucuk lampah (pengawal) dari pusaka keraton yang bernama Kyai Slamet. Namun, menurut Perpusnas, pihak keraton tidak pernah menjelaskan bentuk pusaka Kyai Slamet tersebut.
"Karena bertugas menjaga dan mengawal pusaka Kyai Slamet, maka masyarakat menjadi salah kaprah menyebut kebo bule ini sebagai Kebo Kyai Slamet,'' kata Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Surakarta, Kanjeng Raden Aryo (KRA) Winarno Kusumo, dikutip dari Perpusnas.
Konon, saat PB II sedang mencari lokasi untuk keraton baru pengganti Istana Kartasura pada 1725, leluhur kebo-kebo bule itu dilepas. Kemudian, kebo-kebo bule itu diikuti para abdi dalem keraton. Akhirnya, kebo-kebo bule itu berhenti di lokasi yang kini menjadi Keraton Kasunanan Surakarta.
Kini, tiap malam 1 Suro dalam penanggalan Jawa atau malam tanggal 1 Muharam menurut kalender Hijriah, kawanan kebo bule yang dikeramatkan ini selalu menjadi cucuk lampah (pengawal) dalam prosesi kirab sejumlah pusaka Keraton Kasunanan Surakarta.
Ritual kirab malam 1 Suro itu berlangsung tengah malam, biasanya tepat tengah malam tergantung 'keinginan' dari kebo-kebo bule itu. Ada kalanya kebo-kebo bule itu baru keluar dari kandang selepas pukul 01.00 WIB.

Blog Post Lainnya